A. Dampak Sosial dari Interaksi Manusia dan
Internet
Mengenai dampak internet sebagai alat explorasi diri, para Psikolog memandang hal tersebut tergantung dari pribadi si penggunanya. Tentu internet akan bermanfaat jika mampu meningkatkan kehidupan seseorang, dan sebaliknya menjadi penyakit jika membuat kacau kehidupan orang tersebut. Pengaruh buruk akan terjadi jika internet digunakan sebagai sarana untuk mengisolasi diri.
1. Dampak
pada perkembangan fisik
Interaksi
remaja dengan internet banyak mengurangi aktivitas gerak karena saat ini dalam
beraktivitas para remaja sudah banyak menggunakan perantara internet. Hal
tersebut menyebabkan perkembangan fisik remaja yang terlalu dipapar oleh
internet banyak mengalami physical decline. Contohnya problem visual seperti
kelelahan mata, sakit kepala bahkan penglihatan kabur karena remaja lebih rentan
daripada orang dewasa terhadap cahaya dan radiasi dari perangkat internet.
Selain itu obesitas juga kasus yang sering terjadi akibat berkurangnya
aktivitas fisik.
2. Dampak
pada perkembangan emosi dan sosial
Pada remaja,
perkembangan emosi tidak lepas dari interaksinya dengan lingkungan sosial.
Bila
lingkungan sosial yang ada di sekeliling remaja berupa lingkungan sosial yang
“virtual” dan tidak pada kenyataannya, maka perkembangan emosi remaja juga
cenderung tidak kuat.
Sehingga individu
harus mengembangkan keterampilan sosial dan emosi untuk mengatasinya.
3. Dampak
pada perkembangan inteligensi
Bahwa remaja
yang menggunakan internet secara berlebihan akan memiliki kecenderungan untuk
mengalami hambatan dalam rentang perhatian, kebutuhan melakukan stimulasi
secara segera (tidak sabar) , dan “rasa kebingungan dalam identitas.” Selain
itu internet juga berdampak pada penalaran kritis karena hampir semua informasi
telah Tersedia sehingga para remaja menjadi kurang terampil dan cenderung untuk
berkosentrasi hanya pada satu hal.
4. Dampak
pada perkembangan moral
Banyak kasus
di Indonesia tentang kekerasan dan kejahatan seksual pada remaja yang baik
pelaku maupun korbannya adalah remaja akibat eksposure terhadap situs-situs
internet yang tidak dikontrol oleh orangtua maupun orang dewasa lain yang
bertanggungjawab terhadap perkembangan remaja di Indonesia. Secara umum efek
internet terhadap perkembangan moral diulas oleh Susan Willard dari University
of Oregon melalui 4 faktor utama yang muncul dalam interaksi remaja dengan
internet
- Global Brain : Konseptualisasi dari jaringan di seluruh dunia yang dibentuk oleh semua orang di planet ini bersama-sama dengan teknologi informasi dan komunikasi yang menghubungkan mereka menjadi cerdas, sistem yang mengatur dirinya sendiri. Semakin internet menjadi lebih cepat, lebih cerdas dan lebih menyeluruh, semakin mengikat kita bersama-sama ke dalam sistem pengolahan informasi tunggal yang berfungsi seperti sistem saraf untuk planet bumi
- Mediasi : Upaya penyelesaian konflik dengan melibatkan pihak ketiga yang netral yang tidak memiliki kewenangan mengambil keputusan yang membantu pihak-pihak yang bersengketa mencapai penyelesaian (solusi) yang diterima oleh kedua pihak
Peran
internet sebagai mediasi yang memungkinkan terbentuknya model atau kondisi :
1. Consciousness
( Alam Sadar )
Consciousness adalah penjelasan teoritis yang
menghubungkan antara bagian kesadaran dalam otak manusia dan fenomena kesadaran.
Kesadaran menurut Sartre bersifa intensional dan tidak dapat di pisahkan di
dunia. Alam sadar ( conscious) yang memainkan peran tak berarti dalam
teori psikoanalisis, didefinisikan sebagai elemen-elemen mental yang setiap
saat berada dalam kesadaran. Ini adalah satu-satunya tingkat kehidupan mental
yang bisa langsung kita raih. Ada dua pintu yang dapat dilalui oleh
pikiran agar bisa masuk ke alam sadar. Pintu pertama adalah melalui sistem
kesadaran perseptual ( perceptual conscious), yaitu terbuka pada dunia
luar dan berfungsi sebagai perantara bagi persepsi kita tentang stimulus dari
luar. Sumber kedua bagi elemen alam sadar ini datang dari dalam struktur mental
dan mencangkup gagasan tidak mengancam yang datang dari alam bawah sadar maupun
gambaran-gambaran yang membuat cemas, tetapi terselubung dengan rapi yang
berasal dari alam tidak sadar.
2. Unconscious
( Alam Tak Sadar )
Alam tak sadar
adalah daerah kesadaran yang berisi berbagai ide dan afek yang ditekankan, yang
tidak dapat diingat kembali karena ditahan oleh alam prasadar sebagai sensor.
Dalam teori freud alam tidak sadar bersifat abstrak dan berupa gagasan dan
dorongan, tidak seperti alam sadar yang berhubungan langsung dengan dunia
nyata. Namun, tidak berarti alam tidak sadar tidak dapat berhubungan dngan
dunia nyata, seringkali alam tidak sadar kita mendorong dan mencoba untuk
memasuki alam sadar kita dengan mengelabui primary sensory yang memiliki
tugas untuk memfilter hal-hal yang akan di lakukan oleh alam sadar kita. Alam
tidak sadar menyelinap seakan-akan ingatan itu baik dan berguna jika dilakukan
oleh alam sadar kita. Ketika ingatan tersebut masuk ke alam sadar kita, kita
tak lagi mengenali mereka seperti apa adanya, kita justru melihatnya sebagai
pengalaman yang relative menyenangkan dan tak mengancam.
Ciri-Ciri Alam Tak Sadar
Ciri-Ciri Alam Tak Sadar
- Mengandung ide dan afek yang ditekan
- Hal-hal yang terdapat dalam alam tak sadar tidak dapat diingat kembali
- Apabila mau muncul ke alam sadar harus melewati sensor alam prasadar
- Memiliki prinsip kesenangan dengan tujuan memuaskan keinginan
- Berhubungan erat dengan naluri terutama naluri sekskual
3. Collective
Unconsciousness
Merupakan
gudang ingatan yang diwariskan dari masa lampau leluhur seseorang, selain itu
collective unconsciousness merupakan bagian dari psikoanalisi yang dikemukakan
oleh Carl Jung, Collective Unconciousness adalah bagian dari unconscious mind
yang terdapat di dalam manusia dan semua bentuk kehidupan yang memiliki sistem
saraf dan menjelaskan seperti apa itu srtuktur dari psyche secara otomatis
mengorganisir berbagai macam pengalaman atau dalam kata lain sebagai seperangat
keyakinan bersama, gagasan dan sikap moral yang beroperasi sebagai kekuatan
pemersatu dalam masyarakat.
Kesimpulan:
Berdasarkan
dari penjelasan diatas peran internet dapat berpengaruh sebagai mediasi
terbentuknya alam sadar, alam tak sadar dan collective unconsciousness.
Dikarenakan di alam sadar ( consciousness) merupakan tempat dimana
dimulai adanya kesadaran perseptual yang berfungsi sebagai perantara bagi
persepsi dari stimulur luar, lalu gagasan dari persepsi tersebut berubah wujud
dalam bentuk perilaku yang berbentuk mimpi yang terdapat di alam tidak sadar (
unconsciousness) dan juga akan disimpan sebagai ingatan yang berada di Collective
Unconsciousness. Peran internet sebagai mediasi adalah sebagai stimulus
untuk terjadinya persepsi, sehingga peran internet dapat membentuk model atau
kondisi consciousness, unconsciousness dan collective unconsciousness
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar