DEFINISI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM)
DAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN (SPK)
Menurut Marimin,
Tanjung & Prabowo (2006), Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan sistem
yang berfungsi meneruskan/transfer data menjadi informasi
Sutabri (2012)
mendefinisikan Sistem Penunjang Keputusan (SPK) atau Decision Support System (DDS) adalah suatu sistem informasi untuk
membantu manajer level menengah untuk proses pengambilan keputusan setengah
terstruktur supaya lebih efektif dengan menggunakan model-model analisis dan
data yang tersedia.
KONSEP SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM)
DAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN (SPK)
Gaol (2008) menjelaskan tentang konsep Sistem Informasi Manajemen (SIM) secara umum dapat dikatakan sebagai sebuah sistem manusia dan mesin
yang terintegrasi dalam menyediakan informasi guna mendukung fungsi operasi
manajemen dan penentuan alternatif tindakan dalam sebuah organisasi sistem
tersebut.
Dalam operasinya, Sistem Informasi Manajemen (SIM) menggunakan perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software),
prosedur, model manajemen, dan keputusan serta sebuah terminal data. Sistem
informasi manajemen sebagai suatu kumpulan manusia dan sumber modal di dalam
suatu organisasi bertanggung jawab untuk pengumpulan dan pengolahan data
sewaktu menghasilkan infromasi yang berguna untuk setiap hierarki manajemen
dalam perencanaan dan pengendalian kegiatan-kegiatan organisasi.
Turban dan Aronso
(dalam Marimin, 2004) menyebutkan bahwa konsep Sistem Penunjang Keputusan (SPK)
muncul pertama kali pada awal tahun 1970an oleh Scott-Morton. Mereka mendefinisikan
SPK sebagai suatu sistem interaktif berbasis komputer yang dapat membantu para
pengambil keputusan dalam menggunakan data dan model untuk memecahkan persoalan
yang bersifat tidak terstruktur.
MODEL SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM)
DAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN (SPK)
Penjelasan model Sistem Informasi Manajemen (SIM) yang digambarkan oleh McLeod (dalam Gaol, 2008)
adalah:
1. Model Fisik
Model fisik merupakan
gambaran tiga dimensi dari kesatuan itu sendiri tetapi biasanya tidak penting
untuk seorang manajer melihat sesuatu pada bentuk tiga dimensi dalam memahami
atau menggunakannya dalam memecahkan masalah.
2. Model Cerita
Model cerita
menggambarkan kesatuannya sendiri dengan berbicara atau tertulis, model ini
merupakan jenis model yang para manajer gunakan sehari-hari karena semua
komunikasi dalam usaha adalah model cerita.
3. Model Grafik
Model grafik mewakili kesatuannya
dengan sebuah garis lambang atau bentuk-bentuk yang abstrak. Model ini
digunakan untuk mengkomunikasikan informasi kepada para manajer.
4. Model Matematika
Model matematika
merupakan model yang paling menarik saat ini dalam permodelan usaha bisnis karena
banyak model matematika yang digunakan oleh manajer usaha/bisnis tidak rumit
lagi dibandingkan penggunaan suatu model untuk menghitung rumus jumlah
pemesanan ekonomis.
Utama (2017) menjelaskan
tiga model dari Sistem Penunjang Keputusan (SPK) yaitu:
1. Forecasting model
Merupakan model yang
dibangun untuk melakukan prediksi.
2. Matematical model
Merupakan model yang
dikembangkan dengan domain matematika sebagai domain ilmu utamanya sehingga
penggunaan persamaan dan formula matematikanya menjadi lebih dominan.
3. Model simulasi
Merupakan model yang
ditampilkan dalam bentuk tampilan dinamis (berdasar dimensi dan waktu) dan
tidak statis.
PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
DAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN
DALAM MEMECAHKAN MASALAH
Menurut Djahir dan
Pratita (2014) sebuah Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah sebuah sistem informasi
yang melakukan semua pengolahan transaksi yang dibutuhkan serta memberikan
dukungan informasi dan pengolahan untuk fungsi-fungsi manajemen dan pengambilan
keputusan. Pengambilan keputusan merupakan salah satu peran dari para manajer
dimana sistem informasi manajemen dapat menolong dalam pengambilan keputusan
mealui fungsi dan tugasnya. Kegiatan pengambilan keputusan adalah kegiatan yang
kompleks, berdasarkan pengalaman banyak manajer yang berkecimpung dalam
memecahkan masalah sehari-hari.
Djahir dan Pratita (2014) juga menjelaskan bahwa Sistem Penunjang Keputusan (SPK) berkontribusi pada pemecahan masalah dengan
berkomunikasi yang lebih baik yang memungkinkan keputusan yang lebih baik
dengan menjagadiskusi terfokus pada masalah yang menyebabkan kita dapat
menghemat waktu. Dengan penghematan waktu tersebut dapat digunakan untuk
mengidentifikasi lebih banyak lagi alternatif.
Daftar Pustaka:
Djahir, Y. & Pratita, D. (2014). Sistem informasi manajemen. Yogyakarta:
Deepublish
Deepublish
Gaol, J. L. (2008). Sistem informasi manajemen: pemahaman dan
aplikasi.
Jakarta: Grasindo.
Jakarta: Grasindo.
Marimin. (2004). Teknik dan aplikasi pengambilan keputusan kriteria
majemuk. Jakarta: Gramedia Widiasarana
majemuk. Jakarta: Gramedia Widiasarana
Marimin., Tanjung, H.,
& Prabowo, H. (2006). Sistem
informasi manajemen
sumber daya manusia. Jakarta: Gramedia Widiasarana.
sumber daya manusia. Jakarta: Gramedia Widiasarana.
Sutabri, T. (2012). Konsep sistem informasi. Yogyakarta: ANDI
Utama, D. N. (2017).
Sistem penunjang keputusan: filosofi, teori dan
implementasi. Yogyakarta: Garudhawaca.
implementasi. Yogyakarta: Garudhawaca.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar