Sabtu, 13 Oktober 2018

#SIP CBIS (COMPUTER BASED INFORMATION SYSTEM) DAN EVOLUSINYA

CBIS
(COMPUTER BASED INFORMATION SYSTEM)


      Sistem informasi berbasis komputer atau Computer Based Information System (CBIS) merupakan sistem pengolahan suatu data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dapat dipergunakan sebagai alat bantu yang mendukung pengambilan keputusan, kordinasi dan kendali serta visualisasi dan analisis. Dalam CBIS biasanya berkaitan dengan data, informasi, sistem, sistem informasi dan basis komputer (Rukun dan Hayadi, 2018).

     Menurut Raharjana (2017), Computer Based Information System (CBIS) merupakan kumpulan dari perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), pangkalan data (databases), telekomunikasi, manusia, dan prosedur yang dikonfigurasikan untuk mengumpulkan, memanipulasi, menyimpan dan memproses data menjadi informasi.




> Hardware.
          Merupakan perangkat komputer yang digunakan untuk memasukkan input, 
          pemrosesan serta mengeluarkan output.
> Software.
          Merupakan program komputer yang mengelola operasi dari komputer.
> Database.
          Mengorganisasikan koleksi dari fakta dan informasi.
> Telekomunikasi.
          Merupakan transmisi elektronik dari signal untuk komunikasi. Memungkinkan 
          organisasi untuk mengatur proses dan tugas secara efektif lewat jaringan komputer.
> Manusia.
          Merupakan elemen terpenting, karena bisa menentukan keberhasilan atau kegagalan 
          dalam implementasi sistem informasi berbasis komputer dalam suatu organisasi.
> Prosedur.
          Merupakan strategi, kebijakan, metode dan peraturan untuk menggunakan sistem 
          informasi berbasis komputer.




Evolusi CBIS

Electronic Data Processing



           Pada abad ke-20, Electronic Data Processing (EDP) merupakan aplikasi sistem informasi paling dasar dalam perkembangan teknologi komputer. Menurut Valen (2009), EDP adalah tim khusus yang menangani dan memproses data. Istilah EDP tidak lagi populer dan telah disingkat menjadi pengolah data (Data Processing/DP).




Sistem Informasi Manajemen


     Konsep SIM menyadari bahwa aplikasi komputer harus diterapkan untuk tujuan utama menghasilkan informasi manajemen. Menurut Muslihudin dan Oktavianto (2016), Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah sebuah sistem informasi pada level manajemen yang berfungsi untuk membantu perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan dengan menyediakan resume rutin dan laporan-laporan tertentu.



Otomatisasi Kantor


           Otomatisasi kantor adalah penerapan otomatisasi, seperti teknologi komputer, pada pekerjaan kantor. Otomatisasi kantor dapat dilacak kembali hingg awal tahun 1960an ketika IBM memperkenalkan istilah pengolahan kata (word processing) untuk menyatakan suatu konsep yang menyatakan bahwa kebanyakan aktivitas kantor dipusatkan pada pengolahan kata-kata. Contohnya seperti teknologi email, penanggalan elektronik, konferensi video, dan dekstop publishing diterapkan pada pekerjaan kantor dan bersama-sama disebut otomatisasi kantor (McLeod dan Schell, 2007). 


Expert System


Sistem pakar (Expert System/ES) yangmenerapkan kecerdasan buatan telah semakin banyak diperhatikan. Menurut AlFatta (2007) Expert System merupakan representasi pengetahuan yang menggambarkan cara seorang ahli dalam mendekati suatu masalah. Expert System lebih berpusat pada bagaimana mengodekan dan memanipulasi pengetahuan dari informasi.









Sumber:
McLeod, R., & Schell, G. P. (2007). Management Information System. New Jersey: 
        Pearson Prentice Hall.
Muslihudin, M. & Oktavianto (2016). Analisis dan perancangan sistem informasi 
        menggunakan model terstruktur dan uml. Yogyakarta: ANDI.
Raharjana, I. K. (2017). Pengembangan sistem informasi menggunakan metodologi agile.  
        Yogyakarta: Deepublish.
Rukun, K. & Hayadi, B. H. (2018). Sistem informasi berbasis expert system. Yogyakarta: 
        Deepublish.
Valen, S. (2009). Superman it. Jakarta: Gagasmedia.

Jumat, 12 Oktober 2018

#SIP ARSITEKTUR KOMPUTER DAN SISTEM KOGNISI

KOMPUTER DAN SISTEM KOGNISI


Arsitektur Komputer

        Arsitektur komputer adalah bagian yang terkait erat dengan unit-unit operasional dan interkoneksi antar komponen penyusun sistem komputer dalam merealisasikan aspek arsitekturnya (Munazilin, 2017). Arsitektur komputer terdiri atas perangkat keras dan perangkat lunak. Salah satu elemen perangkat keras yang penting adalah komputer. Menurut Suryana dan Koesheryatin (2014), arsiterktur komputer terdiri atas:


  • Sarana input: untuk memasukkan masukan ke memori, yang dapat dilakukan   melalui keyboard.
  • Sarana output: keluaran untuk menampilkan hasil pemrosesan, dapat melalui layar monitor untuk pengeluaran lunak, dan printer untuk pengeluaran keras. CPU (Central Processing Unit): merupakan bagian terpenting dalam perangkat komputer karena CPU mempunyai peranan dalam mengendalikan bagian-bagian lain dalam komputer, serta mengubah masukan menjadi keluaran. CPU merupakan otak yang menggerakkan, mengatur, dan mengoordinasikan semua operasi yang dilakukan oleh komputer. CPU terdiri atas control unit dan ALU (Arithmetic Logic Unit).
  • Control unit: berfungsi untuk menggerakkan semua bagian dalam komputer supaya dapat bekerjasama dalam suatu sistem.
  • ALU (Arithmetic Logic Unit): merupakan bagian yang menjalankan fungsi operasi perhitungan dan logika.
  • Memori: sarana penyimpanan primer untuk menyimpan semua perangkat lunak yang digunakan dalam mengoperasikan komputer, dan sebagian lain untuk menyimpan data yang dimasukkan melalui input.
  • Sarana penyimpanan eksternal: berfungsi untuk menampung data atau informasi jika sarana penyimpanan primer sudah tidak dapat menampungnya. Sarana ini berupa floppy disk, cd, flash disk atau hard disk. 
      
      Terdapat kelebihan dan kelemahan arsitektur komputer menurut Solso, Maclin, dan Maclin (2007), diantaranya:
      -   Kelebihan arsitektur komputer:
          1.  Komputer dapat bekerja secara efektif dan bisa menirukan hal-hal nyata
          2.  Komputer mampu memecahkan masalah seperti soal matematika yang mendetil.
          3.  Komputer dapat menghasilkan data dengan jumlah banyak dalam waktu yang sama.
       -  Kelemahan arsitektur komputer:
          1.  Komputer tidak dapat menggeneralisasi
          2.  Komputer tidak dapat mempelajari pola aktivitas yang baru.
          3.  Komputer tidak terlalu baik dalam mengenali wajah



Sistem Kognisi Manusia

               Kognisi merupakan kegiatan-kegiatan mental yang dibutuhkan dalam memperoleh, menyimpan, mendapat kembali, dan menggunakan pengetahuan (Semiun, 2006).
      Menurut Williams (dalam Susanto, 2011), kognitif adalah bagaimana cara individu bertingkah laku, cara individu bertindak, yaitu cepat lambatnya individu di dalam memecahkan suatu masalah yang dihadapinya.


      Susanto (2011) menjelaskan ada tiga proses dalam kognisi manusia, diantaranya:
      1.   Input.
           Proses asimilasi dari lingkungan atau stimulasi yang masuk ke dalam pancaindera
      2.    Proses.
           Pekerjaan otak untuk mentransformasikan informasi stimulasi dalam cara yang beragam
      3.   Output.
           Berbentuk tingkah laku.

      Menurut Bloom (dalam Setiawan, 2017) terdapat enam tingkatan dalam kognisi, yaitu:
      1.      Pengetahuan: materi yang dipelajari.
      2.      Pemahaman: memahami materi yang didapat.
      3.      Aplikasi: menerapkan materi yang didapat.
      4.      Analisis: merinci pemahaman yang didapat secara detail.
      5.      Sintesis: memadukan konsep untuk mendapatkan pemahaman baru.
      6.   Evaluasi: evaluasi dari materi yang sudah didapat.



Keterkaitan Arsitektur Komputer dan Kognisi Manusia



              Berdasarkan pembahasan yang telah dikemukakan di atas, terdapat keterkaitan antara arsitektur komputer dengan kognisi manusia dimana kedunanya mempunyai persamaan yaitu memproses suatu informasi. Manusia memiliki otak untuk melakukan pemrosesan seperti memperoleh pengetahuan lalu memanipulasinya dengan aktivitas mengingat, menganalisis, memahami, dan membayangkan yang disebut sebagai kognisi. Kognisi manusia lebih optimal karena komputer diciptakan oleh manusia dengan sistem yang mirip seperti kognisi agar bisa membantu manusia untuk mempermudah pekerjaannya dan memgingat suatu informasi. Sebagai contoh, tanda close menggunakan lambang X dimana X menandakan suatu penolakan atau suatu yang tidak dibutuhkan.






   
 Sumber:
 Munazilin, A. (2017). Arsitektur komputer. Yogyakarta: Deepublish.
 Semiun, Y. (2006). Kesehatan mental 3. Yogyakarta: Kanisius.
 Setiawan, M. A. (2017). Belajar dan pembelajaran. Palangkaraya: Uwais Inspirasi 
         Indonesia.
 Solso, R., Maclin, O. H., & Maclin, M. K. (2007). Psikologi kognitif. Jakarta: Erlangga.
 Suryana, T. & Koesheryatin. (2014). Aplikasi internet menggunakan html, ccs, &
          javascript. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
 Susanto, A. (2011). Perkembangan anak usia dini: pengantar dalam berbagai 
          aspeknya. Jakarta: Kencana.

#SIP SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI

PENGERTIAN SISTEM, INFORMASI, DAN PSIKOLOGI


Pengertian Sistem


Menurut Marimin, Tanjung dan Prabowo (2006), sistem adalah suatu kesatuan usaha yang terdiri dari bagian-bagian yang berkaitan satu sama lain yang berusaha mencapai suatu tujuan dalam suatu lingkungan kompleks.
Pengertian sistem menurut Murdick (dalam Hutahaen, 2014) adalah seperangkat elemen yang membentuk kumpulan atau prosedur-prosedur atau bagan-bagan pengolahan yang mencari suatu tujuan.
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu kesatuan elemen yang membentuk kumpulan, terdiri dari bagian-bagian yang berkaitan satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan.



Pengertian Informasi


Informasi menurut Gaol (2008) adalah segala sesuatu keterangan yang bermanfaat untuk para pengambil keputusan-manajer dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Menurut Davis (dalam Anggraeni, 2017), informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang.
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk untuk mengambil keputusan dalam rangka mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.



Pengertian Psikologi


Psikologi secara umum didefinisikan sebagai disiplin ilmu yang berfokus pada perilaku dan berbagai proses mental ini dipengaruhi oleh kondisi mental organisme dan lingkungan sosial (Wade dan Tavris, 2008).
Sertain (dalam Jahja, 2011) juga mendefinisikan psikologi sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari dan mengkaji tingkah laku manusia dalam hubungan dengan lingkungan.
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku dan berbagai proses mental dalam hubungannya dengan lingkungan.



Pengertian Sistem Informasi Psikologi


Sistem informasi psikologi merupakan kesatuan elemen yang saling berkaitan berupa data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang mempelajari tingkah laku dan berbagai proses mental dalah hubungannya dengan lingkungan.






Sumber:

Anggraeni, E. Y. (2017). Pengantar sistem informasi. Yogyakarta: ANDI
Gaol, L. J. (2008). Sistem informasi manajemen pemahaman dan aplikasi. Jakarta: PT 
       Grasindo.
Hutahaen, J. (2014). Konsep sistem informasi. Yogyakarta: Deepublish.
Jahja, Y. (2011). Psikologi perkembangan. Jakarta: Prenadamedia Group.
Marimin., Tanjung, H., & Prabowo, H. (2006). Sistem informasi manajemen sumber daya 
       manusia. Bogor: Grasindo.
Wade, C. & Tavris, C. (2008). Psikologi edisi kesembilan jilid satu. Jakarta: Erlangga.