Minggu, 22 November 2015

Novel
"Laskar Pelangi"

 
 





Judul : Laskar Pelangi
Penulis : Andrea Hirata
Penerbit : Bentang
Tempat Terbit : Jl. Pandega Padma 19, Yogyakarta
Tahun Terbit : Cetakan III, Juli 2007
Tebal Halaman : 533 halaman, termasuk tentang penulis

  
Laskar Pelangi merupakan novel pertama yang diselesaikan oleh Andrea Hirata, dalam novel ini penulis mencoba menceritakan perjuangan 11 anak yang ingin menggapai cita-cita dalam kehidupan keluarga mereka yang serba kekurangan.
Andrea Hirata adalah tamatan S1 dari Universitas Indonesia dan S2 dari Sheffield Hallam University, Inggris yang lulus dengan predikat Graduate with Distinction. Sekarang ia bekerja sebagai analis dikantor pusat PT Telkom Bandung.


Sinopsis
 
Ini adalah kisah tentang 11 anak Belitong yang tergabung dalam “Laskar Pelangi” mereka adalah Syahdan, Lintang, Kucai, Samson, A Kiong, Sahara, Trapani, Harun, Mahar, Flo dan sang tokoh utama Ikal. Cerita ini menceritakan kehidupan di pedalaman Belitong yang kontras , negeri yang kaya akan timah namun rakyat nya tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
 
Novel ini bercerita tentang semangat juang dari anak-anak kampung Belitong untuk mengubah nasib mereka melalui sekolah. Sebagian besar orang tua mereka lebih senang melihat anak-anaknya bekerja membantu orang tua dari pada belajar disekolah. Suramnya pendidikan di desa itu tergambar jelas ketika SD Muhammadiyah terancam tutup jika murid baru sekolah itu tidak mencapai 10 orang , namun kesebelas anak itulah yang telah menyelamatkan masa depan pendidikan didesa itu yang hampir redup karena faktor ekonomi rakyatnya.
 
 Anak-anak Laskar Pelangi itu hidup dalam kebahagiaan masa kecil dan menyimpan mimpi masing-masing untuk masa mendatang , namun dua belas tahun kemudian, Ikal menyaksikan perubahan nasib teman-temannya yang sungguh diluar dugaan.  Anak-anak Laskar Pelangi itu punya cita-cita setinggi langit, namun nasib jualah yang menentukan kehidupan mereka selanjutnya. Mereka harus tunduk oleh nasib yang semestinya bisa diupayakan oleh pemerintah yang punya amanah dan kuasa untuk memajukan pendidikan.


Kesan :
Ada beberapa pelajaran hidup yang penting, salah satunya kita harus benar-benar menghargai hidup, menghargai semua pemberian Tuhan, tidak pantang menyerah bila menginginkan sesuatu, dan tidak ada yang tidak mungkin asalkan kita mau dan berusaha. Dan satu lagi, pintar tidak menjamin kita untuk bisa sukses. Kekurangan dalam novel ini yaitu, terdapat banyak kata-kata yang sulit untuk dimengerti oleh pembaca.

Pesan :
Buku ini sangatlah bagus dibaca bagi para pelajar yang mendapat kemudahan ekonomi dalam menggapai pendidikan juga bagi para pendidik dan pemerintah yang memiliki kuasa untuk memajukan pendidikan Indonesia.